1. Laa yaqif 'indal 'awaaiq (tidak berhenti jika mendapat halangan atau tantangan)
Halangan bisa keterbatasan fisik,miskin,tua dll
Contoh Abdullah bin Ummi Maktum walau buta tetapi beliau datang untuk mengucapkan syahadat,
Lihat sebab turun awal surat Abasa.
Contoh lainnya ialah sahabat Abu ayyub al anshori ra walau tua tapi beliau tetap mau ikut jihad. Anak-anaknya melarang, tetapi beliau bersikeras dan membacakan firman Allah swt dlm surat at-Taubah ayat 41
2. At taqollul minar rukhshoh (tidak banyak mengambil keringanan-keringanan)
Pendidik yang memiliki uluwwul himmah tidak banyak minta dispensasi.
Sulaiman at-Taimy berkata,"Kalaulah engkau mengambil setiap rukhshah/keringanan yang disampaikan setiap ulama, maka akan terkumpul keburukan pada dirimu". Maksudnya seorang muslim akan menjadi pemalas, tidak terpacu diri nya jika selalu mengambil keringanan-keringanan atau dispensasi dalam beragama.
3. Al istidrok maa faata (memperbaiki kesalahan yang lalu)
Kita saksikan bagaiamana Anas bin Nadhr ra yang alpa dalam perang Badar, maka ia sangat bersungguh-sungguh saat perang Uhud. Beliau syahid dengan luka lebih dari 80 luka. Allah swt mengabadikan ketinggian semangat beliau dalam al-Quran surat al-Ahzab ayat 23 (Lihat hadits riwayat Bukhari no 2805)
Begitu juga sahabat Abu Sufyan dan anaknya, Ikrimah ra, "Sebanyak apa harta yang aku serahkan saat menghalangi dakwah (pendidikan) Islam, maka aku ganti sejumlah yang sama untuk sedekah karena Allah swt".
Saudaraku, sudahkah kita memiliki uluwwul himmah dalam mengamalkan agama ini?
Sudahkah kita memiliki semangat tinggi dalam mendakwahkan agama mulia ini?
Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA.
0 comments:
Posting Komentar